2. Typografi
Sejarah Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi ini dimulai dari penggunaan Pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh suatu bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux.
Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang lebih terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan suatu akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Bentuk tipografi tersebut akhirnya dapat berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan pada tipografi ini terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk daerah kekuasaannya.
Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari suatu sistem tulisan [Etruska] yang merupakan penduduk asli Italia serta dapat menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi mengalami perkembangan yang pesar dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi juga membuat penggunaan tipografi ini menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.
- Pengertian Tipografi Menurut Para Ahli
1. Danton Sihombing Dalam Buku “Tipografi Dalam Desain Grafis”
Tipografi merupakan suatu representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan suatu properti visual yang pokok dan efektif bahwa pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut dengan tipografi (typografi).
2. Sudiana (2001: 2)
Tipografi dapat memiliki pengertian luas, yang meliputi penataan dan pola halaman, atau juga setiap barang cetak. Pengertian yang lebih sempit juga hanya meliputi pemilihan, penataan, dan berbagai hal yang bertalian pengaturan baris-baris susunan huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain bukan huruf pada halaman cetak.
3. Idarmadi
Typografi adalah sebuah karya seni penggunaan jenis huruf. Yang adalah sebuah karya seni yang cukup rumit, apalagi kerumitannya ditambah dengan medium design web yang terbatas tetapi juga adalah suatu element yang sangat penting dalam komunikasi dengan para pengunjung.
Fungsi Tipografi
Maraknya penggunaan tipografi karena penggunanya mampu mengoptimalkan fungsi tipografi dengan keadaan yang baik. Simak fungsi tipografi yaitu sebagai berikut ini :
1. Kemudahan Membaca
Kemudahan membaca adalah sebuah fungsi tipografi yang pertama. Hal ini sangat ditentukan pemilihan pada jenis font dan ukurannya. Pemilihan jenis font dan ukuran merupakan sebuah tujuan utama untuk memudahkan mata dalam membaca.
2. Menarik Perhatian
Fungsi tipografi selanjutnya adalah untuk dapat menarik perhatian pembaca. Komponen huruf yang telah tertata dengan sempurna harus juga didukung dengan warna yang menarik. Hal ini biasanya bertujuan untuk dapat menimbulkan kesan yang dalam oleh penikmatnya.
3. Menciptakan Keindahan
Fungsi tipografi yang ketiga adalah untuk menimbulkan sebuah kesan keindahan dalam huruf yang dirangkai dengan apik. Biasanya hal ini bertujuan untuk bisa menambah suasana yang indah untuk mendukung sebuah bisnis.
4. Mendulang Rupiah
Penggunaan tipografi dalam dunia bisnis juga memanfaatkan fungsi tipografi yang memiliki nilai jual berdasarkan seni grafis yang tinggi. Selain itu seni tata letak ini juga turut menyumbang dalam upaya untuk menarik konsumen dalam perbisnisan.
Prinsip-Prinsip Tipografi
Prinsip dari tipografi ini telah diakui oleh banyak pakar tipografi. Tipografi ini terbagi menjadi dua prinsip besar, yaitu sebagai berikut :
1. Prinsip Keterbacaan Tipografi
Huruf kecil cenderung lebih baik tingkat keterbacaannya bila dibandingkan dengan huruf besar/kapital. Kemungkinan karena huruf kecil bentuknya jauh lebih kontras satu sama lain.
Huruf lurus (standar) jauh lebih mudah dibaca bila dibandingkan dengan huruf miring (italic), Tapi bila kata huruf miring di apit oleh huruf reguler, justru tingkat keterbacaannya akan meningkat.
Warna kontras cenderung membantu dari tingkat keterbacaan, Tapi bila terlalu kontras akan membuat mata akan cepat lelah. Oleh karena itu kebanyakan website hari ini tidak memakai warna hitam murni, tetapi menggunakan abu gelap di atas putih.
Teks gelap di atas background terang lebih mudah dibaca dibandingkan dengan teks terang di atas background gelap.
Warna abu tua di atas krem yaitu kombinasi warna yang memiliki keterbacaan paling baik sekaligus nyaman.
2. Prinsip Estetis Tipografi
Batasi penggunaan typeface dalam satu halaman/desain. Dua jenis typeface biasanya sudah cukup, satu untuk judul dan satu untuk isi.
Batasi penggunaan warna, satu untuk judul dan satu untuk isi.
Gunakan minimal tiga ukuran dan atau weight yang berbeda untuk memaksimalkan kontras dan keindahan tipografi.
Gunakan ukuran yang konsisten untuk setiap set teks yang berbeda.
Berikan letter spacing lebih untuk font berukuran kecil dan kurangi spasi letter spacing untuk font ukuran besar.
Pastikan line height dan jarak antar spasi berbeda jauh, terutama jika line height dibuat menjadi lebih renggang.
Unsur-Unsur Tipografi
1. Ornamen dan Bidang Cetak
Ornamen dalam tipografi modern ini jarang digunakan. Umumnya ornamen hanya digunakan sebagai bahan cetakan undangan, piagam, ijazah dan pekerjaan dekoratif lainnya.
Bidang cetak ini dapat dilakukan dalam berbagai warna yang dicetak sebagai dasar. Bidang-bidang tersebut bisa diberi raster atau nada-nada yang mengandung suatu unsur negatif.
2. Kolom dan Garis
Sebuah kolom yang terdiri dari sejumlah baris dengan lebar tertentu. Dalam praktek, lebar kolom pada kebanyakan majalah atau brosur sekitar 5 – 7 kata dan sekitar 6 – 10 huruf per kata. Pada surat kabar (koran) dengan jumlah kata perbarisnya sangat lebih sedikit, sedangkan buku lebih banyak.
3. Baris
Baris terdiri dari suatu kata yang diatur satu persatu dibelakang yang lain. Diantara kata-kata ada juga jarak antara kata. Sebuah baris harus memiliki sebuah koherensi optis atau uraian kalimat yang berkaitan satu sama lain dalam suatu paragraf.
4. Kata
Kata adalah suatu kombinasi susunan dari huruf-huruf tunggal, dalam arti huruf yang ditempatkan bersama untuk mengisi kata yang dapat diucapkan yang dapat menimbulkan bunyi dan mengandung arti.
Ejaan yang benar adalah sebuah kata atau sebuah unsur bahasa yang ditulis dalam bentuk huruf tercetak. Susunan kata dalam kalimat juga dipengaruhi oleh jarak antar huruf dan jarak antar kata.
5. Kemiringan Huruf
Kemiringan huruf yang dimaksud adalah suatu huruf yang tercetak miring dengan kata lain disebut italic. Huruf italic ini dimaksudkan untuk dapat memberikan penekanan pada sebuah kata dan umumnya digunakan terhadap teks yang tidak terlalu panjang.
6. Berat dan Lebar Huruf
Pengertian berat dalam huruf terletak pada suatu perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Berat huruf yang dinilai sebagai bentuk tipis (light), normal (regular), dan tebal (bold).
Pengertian lebar disini adalah sebuah perbandingan antara tinggi huruf tercetak dengan lebar huruf itu sendiri . Lebar huruf itu sendiri dapat ditinjau dari perbandingan proporsi dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu condensed, reguler dan extended. Huruf-huruf condensed dan extended ini biasanya dapat diterapkan untuk teks yang pendek seperti headline dan sub headline.
7. Ukuran Huruf
Dalam penggunaan huruf setting timah, setting foto dan setting cahaya, ukuran huruf diatur point,punt,mm atau juga inch. Ukuran point atau punt yang paling umum adalah diantara 6 sampai dengan 72 pada huruf setting fotografi untuk sebuah judul dapat diatur dalam proses yang sama dan huruf-huruf secara individual dalam besar kecilnya diatur secara proporsional.
8. Bentuk Huruf
Diantara sekian banyak bentuk atau jenis huruf, dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar huruf yaitu Jenis huruf kait (Serif), Jenis huruf tanpa kait (Sans Serif) dan Jenis huruf Fantasi (Dekoratif/Hias).
Sebagai contoh huruf kait (Serif), tanpa kait (Sans Serif) dan Fantasi yaitu sebagai berikut :
Huruf kait atau Serif (Roman, Bodoni, Garamond, Egyptian)
Huruf tanpa kait atau Sans Serif (Arial, Univers, Futura)
Huruf Fantasi (Sripft Types).
Elemen Tipografi
Ada dua elemen Tipografi yang perlu di perhatikan diantaranya ialah :
1. Huruf Teks
Yaitu sebuah huruf yang tersaji untuk naskah. Pilihlah sebuah huruf teks yang unsur keterbacaanya sangat mudah dan sangat nyaman. Jangan pernah menggunakan huruf teks yang berbody tebal dan terlalu banyak lengkungan.
2. Huruf Judul
Untuk penggunaan huruf judul ini lebih fleksible. Asal unsur keterbacaanya dan keefektifan dapat penyampaianya dapat terkemas dengan apik dan nyaman, maka suatu unsur penerapan dalam desainn grafis sudah terpenuhi.
TUGAS KLIK DIBAWAH